Review Film The School for Good and Evil (2022)

 


The School for Good and Evil mengikuti kisah dua sahabat, Sophie (Sophia Anne Caruso) dan Agatha (pemain Sofia Wylie) yang tinggal di desa Gavaldon. Sophie yang feminin memimpikan kehidupan seperti putri dongeng. Sedangkan Agatha ingin menyalurkan bakatnya sebagai penyihir.
Suatu malam saat bulan merah muncul, terjadi hak yang tidak terduga. Di malam itu muncul mereka muncul di sekolah untuk aneh di mana isinya adalah orang baik dan orang jahat. Dengan begitu, maka dimulailah petualangan dua orang gadis itu di dunia baru yang penuh keanehan.
Pengembangan karakter Agatha kurang, tidak seperti karakter Sophie. Durasi film terlalu panjang, bisa dipersingkat dengan menghilangkan adegan-adegan yang tidak perlu.
Jika dibandingkan dengan novelnya, terdapat detail-detail yang miss walaupun durasi film dibuat 2 jam lebih. Film ini lebih cocok dijadikan series agar development seluruh karakter jelas, terutama karakter-karakter yang penting.

It’s not a perfect movie and differs from the book but it is still a fantastic movie. Overall film ini worth to watch. 

Komentar