Review Film Terrifier 2, Teror Mengerikan Art The Clown Si Badut Psikopat

 

Terrifier 2 merupakan film yang tokoh utamanya merupakan seorang badut psikopat, tayang bulan Oktober lalu saat Halloween Season. Terrifier 2 adalah sekuel dari film pertamanya yang berjudul Terrifier.

Terrifier 2 berhasil masuk kedalam top box office di Amerika Serikat, dan film badut Art The Clown ini memang gila, sadis dan menjijikan. Peringatan, yang tidak uat dengan adegan sadis seperti kepala yang terbelah, tubuh dimutilasi dan sejenisnya jangan nonton film ini.

Dalam film ini, Art The Clown dibuat tidak bisa mati dengan mudah meskipun dilukasi hingga kepalanya berlubang, dia masih tetap hidup dan aktif membunuh. Dia juga suka muncul di tempat-tempat tak terduga seolah-olah memiliki kemampuan teleportasi. Saat pergi membunuh, dia selalu membawa kantung plastik besar berwarna hitam dan senjata buatannya yang ia gunakan untuk membunuh. 

Saat membunuh korbannya, ia akan bereaksi dengan tertawa dan sangat menikmati melihat korbannya yang kesakitan. Tapi, tertawanya Art The Clown ini bukan tertawa mengerikan seperti psikopat kebanyakan namun tertawa tanpa suara. Sepanjang film, badut psikopat ini tidak pernah berbicara sekali pun. 


Penonton akan dibuat bertanya-tanya, 'apa' sebenarnya Art The Clown ini. Apakah dia manusia, makhluk luar angkasa atau makhluk lain karena selain sadis dia juga sulit dikalahkan. Dari berit yang beredar, para penonton yang menonton film ini di bioskop Amerika dikabarkan muntah-muntah bahkan banyak yang pingsan, dan setelah menonton film ini hal itu mungkin saja bukanlah strategi marketing untuk membuat film ini viral, karena Terrifier 2 memang sangat menjijikan.

Selain Art The Clown, ada sosok badut laknat lainnya yakni Little Pale Girl yang tingkahnya ga kalah menjijikan. Badut berwujud bocah perempuan ini juga karakternya dibuat ambigu karena memang tidak jelas apa dia manusia atau hantu, atau jangan-jangan makhluk lain? 


Film Terrifier 2 ini memang tipe film low budget, dan sangat terasa saat aku nonton film ini. Tapi meskipun begitu, adegan gore dan visualnya cukup bisa diacungi jempol untuk sekelas film low budget. 

Tapi, setelah adegn awal dimana Art The Clown melakukan pembunuhan alias saat keluarga Sienna diperkenalkan, aku rada bosan karena alurnya lambat. Selain itu, film ini cukup menarik untuk pecinta film gore.





Komentar