Review Film Enola Holmes 2, Runtuhkan Stereotip Tentang Wanita Independen di Masyarakat

 
Kabar gembira bagi penggemar film Enola Holmes, sekuel dari film ini sudah resmi rilis di tahun 2022 setelah film pertamanya rilis pada tahun 2020 lalu. Enola Holmes adalah film bergenre misteri detektif, mengisahkan Enola Holmes yang akhirnya membuka kantor detektifnya sendiri. Namun sayang, tidak ada kasus yang ia terima karena orang-orang menganggapnya terlalu muda sebagai seorang detektif ditambah Enola adalah seorang wanita. 

Saat Enola akhirnya memutuskan untuk menutup kantornya, datang seorang anak yang meminta tolong agar Enola membantunya mencari kakak perempuannya yang hilang. Petualangan Enola Holmes sebagai seorang detektif pun resmi dimulai. 

Sejak pertama kali dirilis di Netflix, Enola Holmes 2 berhasil meraih sukses besar, tak kalah dari film pertamanya. Bukti tersebut dapat dilihat dari trending #1 Netflix yang diraih film ini. Untuk memecahkan masalah yang ternyata tak semudah yang Enola pikir, Sherlock Holmes yang merupakan kakaknya ikut membantu memecahkan kasus.

Meskipun kasus pada film pertama dan film kedua Enola Holmes sama-sama mencari orang hilang, dimana di film pertama Enola mencari ibunya yang menghilang dan di film ini mencari kakak dari clientnya yang juga menghilang, namun kasus di film kedua ini lebih realistis. Penonton diajak ikut memecahkan teka-teki kemanakah wanita yang hilang itu pergi.
Karakter Sherlock Holmes, seorang detektif ternama yang juga kakak dari Enola ikut terlibat dalam kasus orang hilang ini karena kasus yang sedang Sherlock hadapi ternyata berhubungan dengan kasus yang adiknya tangani, namun karakternya tidak mendominasi sehingga karakter Enola Holmes tetap menonjol. 

Beberapa scene pertengkaran kakak beradik juga menjadi bumbu dalam film Enola Holmes, dan sukses membuat penonton gemas. Kisah romansa juga ada dalam film ini, antara Enola Holmes dan Tewksbury dimana di film pertamanya mereka hanya sepasang sahabat namun di film kedua ini akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berkencan.


Perkembangan karakter dalam film Enola Holmes ini cukup signifikan dengan aksi detektif yang seru untuk diikuti. Enola Holmes 2 berlatar pada abad ke-17 di Inggris saat masa perjuangan hak pilih setara bagi wanita. Diangkat dari kisah nyata disaat buruh korek api perempuan sangat menyedihkan dimana mereka harus bekerja 13 jam per hari dan hanya memiliki waktu istirahat terjadwal. Jika beristirahat diluar jadwal maka gaji mereka akan dipotong.

Campuran fosfor yang ada dalam korek api juga membahayakan kesehatan buruh perempuan, bahkan menyebabkan mereka menderita kanker tulang. Namun, bukannya bertanggung jawab atas banyak buruh perempuan yang mengalami phossy jaw, perusahaan memilih mengatasinya dengan memberikan instruksi pencabutan gigi segera setelah ada yang mengeluh sakit. Jika ada yang berani menolak, mereka akan dipecat. Diskriminasi yang cukup tergambarkan dalam satu adegan di mana buruh dengan phossy jaw diminta keluar dari pabrik. Pasalnya, ia didiagnosis terkena tifus oleh mandor laki-laki yang memeriksa setiap pekerja yang hendak masuk ke ruangan produksi.

Dikutip langsung dari The National Archive Government UK, kondisi memprihatinkan para perempuan inilah yang akhirnya mendorong mereka, termasuk Sarah Chapman bergerak. Pada 5 Juli 1888, sebanyak 1.400 anak perempuan dan perempuan muda mogok kerja. Aksi pemogokan yang digambarkan dalam Enola Holmes 2 ketika para buruh ramai-ramai menghentakkan kaki untuk memompa solidaritas dan beramai-ramai meninggalkan pabrik.

Enola Holmes tidak hanya berhasil mengangkat sejarah perjuangan perempuan, tapi juga berhasil meruntuhkan stereotip di masyarakat mengenai wanita independen yang dianggap tidak tertarik dengan hubungan percintaan karena tidak mau melepaskan kebebasan demi hubungan romansa. Seperti yang kita lihat di dunia nyata, wanita karir banyak mendapat ceramah untuk segera menikah, kalau tidak segera nanti menjadi perawan tua, katanya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pentingnya mempunyai sekutu. Seperti apa yang dikatakan oleh ibu dari Holmes bersaudara, "You will do very well on your own, Enola.  But with others, you could be magnificent. Find your allies. Work with them, and you will become more of who you are. You speak with one voice, and you will make more noise than you could ever imagined." Enola yang awalnya menolak untuk bekerja sama dengan Sherlock karena takut dilabeli 'adik detektif Sherlock' yang terkenal, pada akhirnya mau bekerja sama dengan kakaknya.


Aku ga akan bahas tentang akting, visual effect dan musik dalam review kali ini karena semuanya udah sempurna buat aku. Pecinta genre misteri wajib nonton Enola Holmes 2 di Netflix!


Komentar