Pembunuhan Brutal Nurin Jazlin - Kasus Pembunuhan Paling Menggemparkan dalam Sejarah Malaysia yang Tidak Terungkap

Nurin Jazlin merupakan seorang anak perempuan yang berusia 8 tahun saat tragedi pembunuhan itu terjadi. Ia lahir pada tanggal 11 September 1999 di Kuala Lumpur dan meninggal pada tanggal 16 September 2007. Nurin adalah anak kedua dari pasangan Jazimin Abdul Jalil dan Norazian Bistaman. Pada saat tragedi itu terjadi,Nurin masih duduk di bangku Sekolah Rendah Kebangsaan Desa Setapak,Setaak,Kuala Lumpur atau kalau di Indonesia masih bersekolah di bangku Sekolah Dasar. 

Kasus pembunuhan ini menjadi kasus yang kelam yang tercatat dalam sejarah Malaysia,dimana seorang anak diculik,dilecehkan secara seksual kemudian dibunuh oleh orang yang diduga adalah seorang psikopat. 

Kejadian berawal pada tanggal 20 Agustus 2007,Nurin pergi ke pasar malam yang ada di dekat tempat tinggalnya sekitar pukul 08.30 untuk membeli klip rambut. Ia pergi sendiri karena jaraknya sangat dekat dengan tempat tinggal Nurin,orang tuanya pun membiarkannya pergi seorang diri. Biasanya ia pergi bersama kakaknya. Saat itu ibunya sedang sibuk jadi ia membiarkan Nurin pergi ke pasar malam seorang diri.  Nurin tidak kunjung pulang,ibunya kemudian mencari Nurin ke pasar malam dan bertanya pada semua penjaga toko,api tidak satupun dari mereka yang melihat Nurin. Hingga larut malam Nurin tidak berhasil ditemukan,keluaga Nurin kemudian melapor polisi dan membuat reportase anak hilang. Bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat juga ikut dilibatkan dalam pencarian Nurin. 


Ada saksi yang mengatakan bahwa ia melihat gadis kecil dipaksa masuk ke sebuah mobil van putih oleh pria tak dikenal. Beberapa pria berusia 20-an memaksa masuk Nurin kedalam sebuah mobil van dan Nurin memberontak mengatakan "Tak nak!" atau dalam bahasa Indonesia artinya "tidak mau!"

Polisi berusaha mencari keberadaan Nurin,dan pada tanggal 17 September,sebuah tas olahraga ditemukan di Toko Petaling Utama. Dan yang mengejutkan,di dalam tas olahraga itu terdapat jasad seorang anak dengan mentimun dan terong yang dimasukkan kedalam kemaluannya hingga rektumnya pecah. Hal itu diduga menjadi penyebab kematian Nurin. 

Kemudian,dilakukan proses identifikasi. Setelah dilakukan pengecekan DNA,ternyata memang benar gadis yang ada di dalam tas olahraga itu adalah Nurin. Ditemukan memar pada leher Nurin,yang diduga adalah bekas cekikan. Kuat dugaan,sejak hari dimana ia hilang,Nurin sudah mengalami penyiksaan hingga akhirnya ia tewas. 

Perdana Menteri Malaysia saat itu,Abdullah Ahmad Badawi,mengeluarkan pernyataan bahwa kemungkinan akan mempublikasikan daftar pelaku kejahatan anak-anak terpidana. Dalam kasus tersebut,Jenderal Kepolisian Mussa Hasan memberikan usul agar orang tua Nurin diselidiki atas dugaan kelalaian. Namun usulan ini dikecam oleh publik,terutama dari Ketua Yayasan Pencegahan Kejahatan Malaysia,Lee Lam Thye yang mengatakan bahwa menghukum orang tua justru lebih tidak adil. 

Agen Federal melakukan penyerbuan pada sebuah toko yang berlokasi di Bagian 7,Shah Alam dan menangkap seorang wanita dan empat orang pria berusia 27 dan 35 tahun. Setelah introgasi,wanita itu dibebaskan sementara empat orang pria ditahan selama 7 hari. Namun setelah 3 hari,pria-pria tersebut dibebaskan karena bukti yang kurang kuat. 

Karena sangat sulit menyelidiki kasus tersebut,polisi akan memberikan penghargaan bagi siapapun yang dapat memberikan informasi yang membantu dalam proses penangkapan pembunuh Nurin sebesar 10.000 Ringgit Malaysia. Dan seorang pengusaha yaitu MCA setuju menambahkan 10.000 Ringgit Malaysia lagi bagi yang dapat memberikan informasi. Tan Sri Robert Pang menambahkan uang sebesar 5000 Ringgit Malaysia,dan warga sipil yang identitasnya tidak ingin disebutkan memberikan 5000 Ringgit Malaysia. 

Penyelidikan terus berlanjut dan pada tanggal 2 Oktober,seorang WNI ditangkap di Nilai,Negeri Sembilan setelah mencoba menelan kartu SIM yang ia bawa. Dan pada 11 Oktober polisi merilis 2 rekaman CCTV dekat sebuah toko dimana tempat tas olahraga itu ditemukan. Karena rekaman itu kurang jelas maka pada tanggal 26 September,rekaman video itu dikirim ke FBI agar kejelasan video ditingkatkan. Namun,tetap saja wajah dan plat nomor orang dalam video masih terlihat tidak jelas. 

Karena kejadian ini,Divisi Kriminal Tindak Pidana Mabes Bukit Terlindung merancang unit khusus yaitu Divisi Kriminal Seksual,Pemerkosaan,dan Kanak-kanak.

Nurin dimakamkan di Tanah Pemakaman Islam Taman Ibu Kota,Gombak pada 20 September 2007. Dan sampai saat ini,kasus pembunuhan Nurin Jazlin belum berhasil terpecahkan.

Komentar