Bahasa Indonesia Prodi Ilmu Hukum
Bahasa :
1.
Sebagai ilmu → wajib dipelajari
2.
Sebagai keterampilan → wajib dipraktekan
a.
Mendengar
b.
Berbicara
c.
Membaca
d.
Menulis
A. Sejarah,Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Indonesia di Negara Republik Indonesia
Sejarah
1.
Sebelum bahasa Indonesia lahir (abad
ke-7),bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca)
2.
Bahasa Indonesia lahir pada 1908-1945 (sebagai
bahasa nasional/persatuan)
Dasar bahasa Indonesia : dasar/asal bahasa
Indonesia adalah bahasa Melayu. Dalam perkembangannya bahasa Melayu diperkaya
oleh kosa kata bahasa daerah dan kosa kata bahasa asing.
Pengaruh kosa kata bahasa asing
1.
Sansekerta (agama dan budaya) :
agama,paripurna,anugrah
2.
Arab (agama dan budaya) : jasmani,jadwal,abad
3.
Belanda (politik dan hukum) : akta,adopsi,bui,grasi,advokat
4.
Inggris (teknologi) :
analisis,riset,akuntan,manajemen
5.
Jepang (olahraga) : tekwondo,karate,samurai
6.
Cina (kuliner) : bakso,bakwan,capcay,tahu,tauco
7.
Portugis (politik) :
bendera,jendela,almari,sepatu
Factor-faktor yang menyebabkan
bahasa Melayu diterima sebagai dasar bahasa Indonesia
1.
Bahasa Melayu telah menjadi lingua franca
(bahasa penghubung/bahasa perdagangan) sejak abad ke 7.
2.
System bahasa Melayu sederhana,mudah dipelajari
karena bahasa melayu tidak mengenal tingkatan bahasa
3.
Secara psikologis suku-suku lain
(Jawa,Sunda,Bali) dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi dasar bahasa
Indonesia.
4.
Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk
dipakai sebagai kebudayaan dalam arti luas
Kedudukan Bahasa Indonesia di
Negara Republik Indonesia
1.
Sebagai bahasa nasional,ditetapkan tanggal 28
Oktober 1928,terutama sumpah pemuda yang ketiga berbunyi : “kami putra dan
putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia”. Bahasa
Indonesia lahir secara politis.
2.
Sebagai bahasa negara ditetapkan tanggal 18
Agustus 1945 pada UUD 1945,BAB XV,pasal 36 yang berbunyi : “Bahasa
negara,bahasa Indonesia”. Nahasa Indonesia lahir secara yuridis.
· * Bahasa Indonesia lahir secara politis karena
saat itu Indonesia belum merdeka.
· * Bahasa Indonesia lahir secara yuridis karena
melalui proses penetapan secara hukum.
Fungsi Bahasa Indonesia
a.
Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kedudukan Sebagai
Bahasa Nasonal/Persatuan
1.
Sebagai lambing kebanggaan nasional
2.
Sebagai identitas nasional
3.
Sebagai alat penyatuan berbagai suku bangsa yang
berbeda agama,ras dan bahasa dalam kesatuan republik Indonesia
4.
Sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar
budaya
b.
Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kedudukannya
Sebagai Bahasa Negara
1.
sebagai bahasa resmi negara baik lisan maupun
tulisan
2.
sebagai bahasa pengantar resmi dalam dunia
pendidikan
3.
sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4.
sebagai alat pengembangan IPTEK dan budaya
B. Ragam Bahasa Indonesia
1.
Pengertian
Ragam bahasa adalah variasi pemakaian
bahasa yang disebabkan oleh factor-faktor diluar bahasa.
Factor-faktor itu antara lain :
§
Factor pendidikan
§
Factor umur
§
Factor lawan bicara
§
Factor topic pembicaraan
2.
Macam-macam ragam bahasa
a.
Menurut cara pemakaian
·
Ragam
bahasa lisan (bahasa primer)
Hal yang dituntut :
- Orang kedua/lawan bicara
-Situasi/sikon penting
-Informasi dan gesture
·
Ragam bahasa tulisan
Yang wajib diperhatikan :
-Gramatika (SPOK) jelas
-Sikon kurang penting
-Ejaan
b.
Menurut norma pemakaian
1.
Ragam bahasa baku atau ragam bahasa ilmiah
→
pemakaian bahasa dalam situasi resmi dan mengacu pada kaidah-kaidah bahasa yang
berlaku. Kaidah-kaidah itu meliputi :
§
Kaidah ejaan
§
Kaidah pemilihan kata (diksi)
§
Kaidah tata bahasa (kalimat dan paragraph)
2.
Ragam bahasa non baku
→
pemakaian bahasa dalam situasi santai dan tidak mengacu pada kaidah-kaidah
bahasa yang berlaku
c.
Menurut bidang pemakaian
1.
Ragam bahasa hukum
2.
Ragam bahasa sastra
3.
Ragam bahasa jurnalistik
*masing-masing ragam bahasa memiliki karakteristik yang berbeda.
Karakteristik ragam bahasa hukum :
1)
Kekhasan dalam bidang-bidang istilahnya
2)
Pada umumnya bahasa hukum bersifat normative dan
imperative (perintah)
3)
Gaya dan komposisinya lebih panjang dan lebih
rinci
d.
Ragam bahasa Indonesia yang baik dan benar
·
Pertama,bahasa Indonesia yang baik adalah
pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta
nilai-nilai social yang berlaku di masyarakat.
·
Kedua,bahasa Indonesia yang benar yaitu
pemakaian bahasa Indonesia yang mengacu pada kaidah-kaidah bahasa yang benar.
e.
Ragam bahasa berdasarkan pemakaiannya
1)
Dialek
Variasi pemakaian bahasa yang terjadi karena perbedaan daerah
2)
Sosiolek
Variasi pemakaian bahasa yang disebabkan oleh perbedaan situasi social
(pekerjaan atau tingkat kehidupan)
C. Kata dan Istilah
1. Pengertian
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri
sendiri dan dapat dipakai untuk membangun kalimat.
Istilah adalah kata atau kelompok kata yang dengan cermat
mengungkapkan makna,konsep,proses,keadaan atau sifat khas dalam bidang
tertentu.
2. Perbedaan kata
dengan istilah
Kata :
a.
Ruang lingkup pemakaian kata luas
b.
Makna kata kurang pasti,sering bergantung pada
konteks kalimat
Contoh :
§
Ia mati karenga bisa (bisa yang dimaksud adalah
bisa ular)
§
Ia bisa naik pohon (yang dimaksud adalah ia
mampu untuk memanjat pohon)
c.
Kata bersifat local
Istilah :
a.
Ruang lingkup pemakaian istilah terbatas
b.
Maknanya pasti,tidak bergantung pada konteks
kalimat
c.
Istilah bersifat universal
3. Proses
pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia
a)
Afiksasi atau pengimbuhan → proses
pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan
(awalan,sisipan,akhiran,gabungan,awalan dan akhiran). Hasilnya adalah kata
berafiks atau kata berimbuhan.
Contoh
:
Dakwa
→ terdakwa
→ didakwa
b)
Reduplikasi atau pengulangan →
proses pembentukan kata dengan pengulangan baik seluruhnya maupun sebagian.
Contoh :
Hakim-hakim,jaksa-jaksa
*Kata majemuk hanya awalan yang diulang
Contoh :
Meja hijau → meja-meja hijau
c)
Kemajemukan → proses pembentukan kata
dengan menggabungkan 2 kata sehingga menimbulkan suatu kata baru dengan makna
baru.
Contoh :
Orang tua,meja hijau,rumah sakit
*Uji kata
Meja hijau → pengadilan (kata majemuk)
→ meja warna hijau (frase)
4. Pilihan Kata
(diksi)
Ada 2 hal yang berkaitan dengan masalah
pilihan kata.
a.
Pemilihan kata,yaitu proses atau tindakan
memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat
b.
Pilihan kata,yaitu hasil dari proses atau
tindakan pemilihan kata tersebut
5. Kriteria
Pemilihan Kata
Agar
dapat mengungkapkan gagasan,pikiran dan perasaan secara tepat baik lisan maupun
tulisan,pemakai bahasa hendaknya memahami 3 kriteria pemilihan kata berikut
ini.
a.
Ketepatan
pemilihan kata,yaitu kemampuan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan
secara tepat dan gagasan itu dapat diterima secara tepat pula oleh pembaca dan
pendengarnya
Hal yang perlu diperhatikan :
(1)
Kata denotative
: kata yang bermakna dasar/sebenarnya
(2)
Membedakan
kata yang bersinonim
b.
Kecermatan
pemilihan kata,yaitu kemampuan memilih kata yang benar-benar diperlukan untuk
mengungkapkan gagasan tertentu.
§
Menghindari
pemakaian makna jamak yang ganda
Contoh : para hadirin
§
Menghindari
kata yang memiliki kemiripan makna
Contoh :
Seperti-misalnya
Adalah-merupakan
§
Menghindari
makna kesalingan secara ganda
Contoh :
Polisi saling tembak menembak
c.
Keserasian
pemilihan kata → kemampuan menggunakan kata-kata yang sesuai
dengan konteksnya (sikon).
D. Kalimat
Bahasa Indonesia
Kalimat
merupakan satuan bahasa yang mempunyai struktur minimal subyek dan predikat
serta intonasi sebagai petunjuk bahwa bagian itu sudah bermakna
lengkap/selesai.
Fungsi kalimat :
Bagian-bagian
yang membangun kalimat pada hakikatnya menduduki suatu fungsi. Fungsi itu
antara lain :
a.
Subjek
(s)
→ bagian kalimat yang menjadi pokok
permasalahan. Untuk mengetahui subjek dapat diuji dengan pertanyaan (siapa,apa)
dan jika jawabannya logis bisa disebut subjek.
b.
Predikat
→ bagian kalimat yang menjadi pelengkap
predikat
c.
Ojek
→ bagian kalimat yang menjadi pelengkap
predikat
d.
Keterangan
→ bagian kalimat yang merupakan penjelasan lebih lanjut terhadap
subjek dan predikat
Macam-macam kalimat
bahasa Indonesia
a.
Kalimat
menurut maksudnya
·
Kalimat
berita atau deklaratif,yaitu kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan
sesuatu. Biasanya dipakai dalam dunia majalah atau Koran.
·
Kalimat
perintah atau imperative,yaitu kalimat yang bertujuan untuk memberitau tentang
sesuatu hal.
·
Kalimat
tanya atau interogatif,yaitu kalimat yang bertujuan untuk menanyakan sesuatu.
b.
Kalimat
menurut subjeknya
§
Kalimat
aktif,yaitu kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan
§
Kalimat
pasif,yaitu kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan
c.
Kalimat
menurut bentuknya
o
Kalimat
tunggal yaitu kalimat yang terdiri dari satu pola (SP,SPO,SPOK)
o
Kalimat
majemuk yaitu kalimat yang terdiri atas 2 pola atau lebih. Kalimat majemuk
dipilah menjadi 2 :
a)
Kalimat
majemuk setara : kalimat yang terdiri atas 2 pola atau lebih yang memiliki
hubungan setara. Kata penghubung yang sering digunakan adalah
dan,lalu,kemudian,tetapi,melainkan,sedangkan.
Contoh : bapak membaca Koran dan ibu memasak
di dapur
b)
Kalimat
majemuk bertingkat yaitu kalimat yang terdiri atas 2 pola atau kalimat yang
memiliki kedudukan tidak sejajar.
§
Satu
bagian sebagai induk kalimat dan bagian lain sebagai anak kalimat
§
Kata
penghubung yang sering dipakai : jika,apabila,sebab,karena,ketika,bahwa,agar
dan walaupun
§
Cirri
induk kalimat : dapat berdiri sendiri
Kalimat efektif
Kalimat efektif
merupakan kalimat yang dapat mewakili pemikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami pemikiran tersebut dengan
jelas dan lengkap,sesuai dengan maksud penulis atau pembicaranya.
Cirri-ciri kalimat
efektif :
§
Gramatikal,maksudnya
kalimat yang dibuat harus sesuai dengan kaidah bahasa yang benar (SPOK)
§
Diktif
(pilihan kata) harus mengacu pada criteria pemilihan kata
(ketepatan,kecermatan,dan keserasian)
§
Ortografis
(tulisan) harus benar sesuai dengan EBI
§
Penalaran
yang logis maksudnya kalimat tersebut harus rasional
Syarat-syarat
kalimat efektif :
1.
Kesepadanan
antara struktur dengan gagasan (struktur kalimat dengan maknanya harus sesuai)
2.
Koherensi
atau hubungan yang baik antara unsure yang membangunnya. Hubungan antara subjek
dan predikat sangat dekat,tidak disispi kata apapun.
3.
Penekanan
pada bagian kalimat yang dipentingkan. Cara penekanannya sebagai berikut :
§
Meletakkan
kata atau frase penting pada awal kalimat
§
Mengulang
kata-kata yang penting
§
Mempertentangkan
ide yang ditonjolkan
4.
Kesejajaran
atau kepararelan bentuk kata atau frase
5.
Kelogisan
kata
E. Paragraf
Paragraph
adalah bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang saling berkaian
dan membentuk satu kesatuan gagasan. Pokok pikiran utama dalam sebuah paragraph
terdapat kalimat inti,sedangkan kalimat lain berfungsi sebagai kalimat penjelas
atau pengembang.
Cirri-ciri
paragraph :
1.
Kalimat
pertama menjorok kedalam 5 ketukan spasi
2.
Paragraph
menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat inti
3.
Setiap paragraph
pada umumnya menggunakan sebuah kalimat inti dan beberapa kalimat penjelas atau
kalimat pengembang.
Bentuk
paragraph :
§
Bentuk
lekuk
§ Bentuk
lekuk
Fungsi paragraph :
a.
Untuk
menandai pembukaan gagasan atau ide baru
b.
Sebagai
pengembangan lebih lanjut dari gagasan sebelumnya atau sebagai penegasan
terhadap gagsan sebelumnya
Jenis-
jenis paragraph :
a.
Paragraph
berdasarkan tempat dan fungsinya
·
Paragraph
pembuka,yaitu paragraph yang berperan sebagai pengantar bagi pembaca untuk
sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu isi paragraph
pembuka harus menarik minat da perhatian pembaca.
·
Paragraph
penghubung atau isi,semua paragraph yang terdapat diantara paragraph pembuka
dan paragraph penutup. Semua inti permasalahan yang ada dibahas dan diuraikan
dalam paragraph ini.
·
Paragraph
penutup,paragraph yang berfungsi mengakhiri bagian karangan. Dengan kata lain,paragraph
ini merupakan simpulan dari apa yang telah diuraikan dalam paagraf penghubung.
b.
Paragraph
berdasarkan letak kalimat inti
·
Paragraph
deduktif : paragraph yang kalimat intinya diletakkan pada awal paragraph
kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas atau kalimat pengembang yang
berfungsi menjelaskan kalimat inti diatas.
·
Paragraph
induktif : paragraph yang kalimat intinya diletakkan pada akhir paragraph.sebelum
itu paragraph ini diawali oleh kalmia-kalimat penjelas sebagai penjelasan atau
rincian hingga sampai ke kalimat inti.
·
Paragraph
campuran (deduktif induktif) : paragraph yang kalimat intinya diletakkan di
awal dan akhir paragraph. Kalimat inti pada akhir paragraph merupakan
pengulangan dan penegasan dari kalimat inti pertama tapi tetap dengan
redaksional yang berbeda.
·
Paragraph
Naratif (tanpa kalimat inti) : paragraph yang tidak mempunyai kalimat inti.
Pikiran utama tersebar pada semua kalimat yang membangun paragraph tersebut.
Semua kalimat penting,tidak ada yang bisa dihilangkan. Bentuk ini biasanya
digunakan pada karangan narasi (sejarah,novel,cerpen,autobiografi).
F. Perencanaan
Penulisan Karangan Ilmiah
1.
Persayaratan
karangan formal
a.
Isi :
materi yang akan ditulis harus baru,menarik dan ada relevansinya dengan keimuan
penulis.
b.
Bahasa :
mengacu pada kaidah-kaidah bahasa yang berlaku (ejaan,pilihan kata,tata bahasa)
c.
Teknik
penyajian : menyangkut tentang sistematika penulisan sesuai dengan ketentuan
prosi atau fakultas masing-masing.
2.
Tahapan
proses penulisan
a.
Tahapan
pra penulisan
§
Pemilihan
tokoh dan pertimbangannya
- ada manfaat
bagi perkembangan ilmu
- menarik untuk
dibahas
- dikenal
dengan baik
- bahannya
dapat diperoleh dengan mudah
§
Pembatasan
topic dan pertimbangannya. Topic yang baik tidak terlalu luas dan tidak terlalu
sempit.
§
Judul
karangan dan pertimbangannya. Judul karangan harus sesuai dengan topic yang
akan dibahas,sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase atau kalimat.
§
Judulnya
harus singkat dan jelas
b.
Tahapan
penulisan
Tahapan penulisan merupakan
tahapan ekspresi dan pengembangan gagasan yang dtuliskan dalam bentuk kerangka
kerja dengan menggunakan kata,frase dan kalimat selanjutnya gagasan itu
dikembangkan dalam paragraph dan bab-bab. Dalam hal ini perlu dipilih jenis
karangan yang sesuai dengan materi dan tujuan penulisannya. Disamping itu yang
sangat penting adalah bagaimana penulis dapa mengungkapkan gagasan secara
tepat,logis dan sistematis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c.
Tahapann
Revisi yaitu melakukan peninjauan kembali terhadap hal-hal sebagai berikut :
-
Isi :
mengenai relevansi tulisan antara topic judul dan isi tulisan
-
Pemakaian
bahasanya yang meliputi ejaan,pilihan kata,kalimat dan paragraph
-
Teknik
dan sistematika penulisan
G. Bahasa
dan Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang sistematis untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Bahasa tidak bisa lepas dari penalaran karena penalaran yang tepat melandasi keteraturan berbahasa.Dalam dunia keilmuan penalaran memegang peranan yang sangat penting,bukan saja sebagai alat penunjang bahasa melainkan sebagai proses berpikir untuk mencapai simpulan berupa asumsi,teori,keputusan,dsb.
Unsure-unsur
penalaran
a.
Fakta :
segala sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi
b.
Proposisi
: pernyataan-pernyataan yang dapat diterima karena kebenarannya dan dapat
ditolak karena kesalahannya. Proposisi mencerminkan 2 hal yaitu :
-
Hal yang
factual
-
Proposisi
dalam bentuk pendapat
Jenis-jenis
penalaran
1.
Penalaran
iduktif yaitu proses penalaran yang pengambilan simpulannya didasarkan pada
hal-hal yang bersifat khusus atau individual (mengambil simpulan berdasarkan
sample).
Penalaran deduktif yaitu
proses penalaran yang bergerak dari hal-hal yang bersifat umum menuju pada
hal-hal yang bersifat khusus
Komentar
Posting Komentar